Jumat, 11 Februari 2011

Tiga Permintaan "The Jak", Pasca Dirubuhkannya Lebak Bulus

Suporter Persija Jakarta, The Jakmania, yang berbasis dan memiliki kantor di Stadion Lebak Bulus menyesalkan sikap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan menggusur Stadion Lebak Bulus. Pasalnya, pemprov dinilai tidak mengajak dialog elemen-elemen masyarakat sekitar stadion yang berkepentingan di situ.
"Kalau misalnya sampai The Jak tidak dilibatkan dalam dialog, berarti pemda sama saja tidak menganggap kami sebagai elemen penting persepakbolaan Jakarta," tukas Sekjen The Jakmania Richard Achmad, Jumat (11/2/2011), saat dihubungi Kompas.com.
Richard mengungkapkan, isu penggusuran ini tiba-tiba saja muncul tanpa ada dialog sebelumnya dengan masyarakat, termasuk The Jak. Menurut dia, pemerintah seharusnya melakukan sosialisasi terlebih dulu sebelum mengeluarkan kebijakan.
"Kalaupun harus dipindahkan, ada tiga hal yang perlu pemprov cermati," ucap Richard.
Pertama, dialog perlu dilakukan dengan elemen-elemen masyarakat sekitar, seperti The Jakmania dan juga para warga. "Kedua, coba buat dulu riset tentang suara masyarakat itu maunya bagaimana, jangan semena-mena bikin kebijakan tanpa dengar suara warga," katanya.
Ketiga, penggusuran Stadion Lebak Bulus harus terlebih dulu dipersiapkan penggantinya. "Jangan sampai belum ada penggantinya malah sudah digusur. Ini sama saja dengan mematikan sepak bola. Kami catat pemda dengan ini, berarti sudah tiga kali lakukan penggusuran," ungkap Richard.
Dua penggusuran tersebut terjadi di Stadion Menteng dan Stadion Union Makes Strength (UMS). Richard juga menceritakan soal nilai historis yang melekat antara Stadion Lebak Bulus dan The Jakmania.
"Stadion ini dengan The Jak jelas sangat dekat sekali," ucapnya.
Selain dulu sempat menjadi kandang Persija sampai tahun 2009, momen-momen tak terlupakan pun terjadi di stadion berumur 30 tahun tersebut, seperti saat Persija merebut Piala Emas Bang Yos dan juga saat partai Persija melawan Persib Bandung. Sampai kini pun, Kantor The Jakmania masih di Stadion Lebak Bulus.
"Saya ingat pernah saat itu penonton bejubel, sampai akhirnya Persib enggak mau main di sana karena terlalu padat penonton. Stadion ini penting sekali bagi kami," tandas Richard.
Namun, apa mau dikata, segudang prestasi dan kenangan ditorehkan di Stadion Lebak Bulus tersebut tak mampu mengurungkan niat pemprov untuk menyulap Stadion Lebak Bulus menjadi depo mass rapid transit (MRT) pada tahun ini. MRT diyakini pemerintah bisa menjadi solusi bagi kemacetan Jakarta dan mampu menuju kota ini sebagai kota yang lebih modern

Tidak ada komentar:

Posting Komentar