Di usia yang sudah 35 tahun, ketajaman Hernan Crespo memang sudah tak seperti dulu lagi. Namun, jika berbicara soal gairah bermain, Crespo merasa dirinya masih seperti anak kecil yang baru belajar sepak bola.
Crespo merupakan salah satu penyerang terbaik Serie-A dalam satu dekade ini. Ia telah malang melintang bermain di Parma, Lazio, AC Milan, Inter Milan, Genoa, sebelum akhirya kembali ke Parma musim ini. Crespo juga dikenal sebagai bomber yang selalu haus gol di mana pun ia bermain.
Musim ini ia telah mencetak 6 gol untuk Parma dari 14 pertandingan. Ini merupakan suatu rekor yang cukup impresif mengingat usianya sudah berkepala tiga. Total, pemain kelahiran Florida, Argentina itu, telah mencetak 150 gol dari 324 laga Serie-A sepanjang kariernya.
"Anda dapat menghitung semua gol yang Anda inginkan, tetapi pada akhirnya, sepak bola adalah perasaan, nilai-nilai tradisional, dan keinginan untuk berlari seperti anak kecil. Sepak bola adalah kesenangan memberikan tontonan kepada fans," ujar Crespo yang juga sempat bermain untuk Chelsea.
Crespo pernah memberikan medali perak Olimpiade untuk Argentina pada 1996 lalu. Ia juga memberikan gelar runner up Piala Konfederasi untuk "Tim Tango" pada 1995. Di level klub, Crespo sukses meraih satu titel Premier League dan tiga trofi scudetto. Ia juga berjasa besar mengantar AC Milan ke final Liga Champions pada 2005.
Prestasi fenomenal lainnya adalah Crespo merupakan pencetak gol terbanyak Serie-A pada 2001 dengan 26 gol. Ia juga pernah mencatatkan namanya pemain termahal dunia saat dibeli Lazio dari Parma, 10 tahun lalu.
.
"Ketika aku berhenti, yang selalu aku ingat bukan gol-golku, tetapi emosi pada sepak bola yang telah aku berikan. Keinginanku untuk berlatih selalu sama. Lalu sudah jelas, kunci dari semuanya adalah untuk tetap bermain."
Di timnas Argentina, Crespo sempat lama berada di bawah bayang-bayang Gabriel Batistuta. Baik pada Piala Dunia 1998 dan 2002, Crespo hanya menjadi ban serep Batigol. Tapi, pada 2006, posisi striker utama mutlak menjadi miliknya. Sayang, Argentina tersingkir di babak perempat final.
"Sulit untuk berada di bangku cadangan. Tetapi pengalaman telah mengajarkanku untuk tahu bagaimana menunggu kesempatan. Anda tidak dapat melatih insting Anda. Tetapi pergerakan, ya, Anda bisa melatihnya. Sebagai contoh, sangat fundamental untuk mengetahui bagaimana karakter pasangan Anda. Terlepas dari segalanya, jika Anda seperti aku, Anda tidak bisa mencetak gol dengan menggiring bola melewati 10 pemain," tuntas Crespo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar