Walaupun masih mungkin tercatat dalam 25 pemain TIMNAS, Okto akan tetap menerima konsekuensi dari jajaran ofisial berkaitan dengan kaburnya Okto dari pelatnas. Hal ini ditegaskan oleh Asisten pelatih timnas Wolfgang Pikal.
"Konsekuensinya bermacam-macam. Tapi sebelum diputuskan kami menyerahkan ke Departemen Hukum PSSI," katanya usai latihan di Lapangan PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, konsekuensi yang harus diterima oleh gelandang Sriwijaya FC bisa berupa sanksi uang, larangan bermain bersama timnas ataupun langsung dicoret dalam skuad timnas.
Untuk sanksi berupa uang, kata dia, bisa saja besarnya Rp10 juta untuk satu hari mangkir dari latihan. Sedangkan larangan turun pada pertandingan timnas antara 5-10 pertandingan.
"Ini adalah dampak konflik antara timnas dengan Sriwijaya FC. Jadi harus secepatnya diselesaikan," katanya menambahkan.
Oktovianus Maniani dalam beberapa hari terakhir memang menjadi obyek rebutan antara timnas dan klubnya Sriwijaya FC. Timnas melarang memperkuat klub tetapi klub bersikeras menggunakan jasanya.
Bahkan, Jumat (27/1) kemarin klubnya telah mengirimkan tiket ke Papua pulang pergi. Pada tur Papua itu Sriwijaya FC akan menghadapi Persipura, Minggu (30/1) dan Persiwa Wamena, Rabu (2/2).
Keinginan kuat Laskar Wong Kito menggunakan jasa Oktovianus Maniani itu dipicu diizinkannya kiper Kurnia Meiga (Arema Indonesia) dan Nasution Karubaba (Perseman) memperkuat masing-masing klubnya saat pelatnas.
Meski ada pemain yang meninggalkan pelatnas, program latihan tetap berjalan sesuai dengan jadwal. Pelatih Alfred Riedl memberikan materi umpan silang dan diteruskan dengan penyelesaian akhir kearah gawang.
Pada pelatnas hari Jumat ini, Alfred Riedl juga memantau perkembangan pemain keturunan yang mengikuti seleksi yaitu Diego Michiels. Pemain berusia 21 tahun dengan posisi pemain belakang itu saat ini memperkuat klub Go Ahead Eagles Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar