Demikian dikemukakan Nour Maxwell, mantan diplomat Maroko, dalam tulisannya di situs San Francisco Chronicle (31/1), “2011 Revolt in Egypt is not about Islam”. Ia menampik pendapat yang menilai aksi massa di Kairo seolah-olah tanda kebangkitan Islam seperti revolusi Iran 1979.
“Jutaan pikiran yang terbelenggu semasa rezim Husni Mubarak tumpah di situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan di Tahrir Square Kairo untuk menyampaikan pesan kepada Mubarak: Waktu Anda telah habis,” tulisnya.
Mubarak dan aparat keamanannya, kara Maxwell, memerintah Mesir dengan menyengsarakan rakyat, menjauhkan mereka dari peluang pendidikan dan ekonomi.
“Revolusi 2011 di Mesir bukan tentang Islam, juga bukan menentang Israel. Aksi massa itu juga tidak dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin, oposisi yang selama ini ditintas Mubarak. Ini hanyalah tentang keadilan sosial,” tegasnya.
“Pemberontakan itu adalah tangisan untuk kehidupan yang layak, pekerjaan, ketahanan pangan, kebebasan, dan martabat untuk semua.” (Mel/SFGate).*
http://m.ddhongkong.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar